O.CO , Tokyo - Siapa bilang bercocok tanam wajib menggunakan
pestisida dan bahan kimia lainnya? Tanpa banyak bicara, Takao Furuno, warga
Desa Keisen, Pulau Kyushu, Jepang, mematahkan premis itu.
Belajar pada sistem bercocok tanam kuno tradisi leluhurnya,
pria berusia 61 tahun ini mengolah enam ha lahan pertaniannya tanpa pestisida.
Dengan catatan khusus: panennya selalu berhasil dan ia mendapatkan penghasilan
tambahan dari beternak bebek.
Bebek? Pria ini terkekeh saat menjelaskannya. Dalam tradisi
lama para petani Jepang, mereka melibatkan
bebek dan puluhan burung-burung sebagai tenaga patroli hama. Unggas ini
memakan serangga dan gulma tanpa mengusik tanaman. Mereka juga memastikan
oksigenisasi air dan menyuburkan tanah dengan kotorannya.
Furuno telah memotong biaya produksi dan meningkatkan hasil
hampir sepertiga dibandingkan dengan tetangganya yang menggunakan pupuk kimia.
Di akhir masa tanam, ia menjual padi dan bebeknya sekaligus.
Oh ya, Furuno kini juga mendapat penghasilan lain, yaitu
dari royalti buku. Sebuah penerbit, memintanya menulis teknik bertani dengan
melibatkan unggas. Tahun 2000, bukunya diterbitkan. Kini, buku Furuno tak hanya
laris manis di Jepang, namun menjajah mancanegara hingga ke Prancis. Uji coba
yang dilakukan petani Camargue, Prancis, dari bukunya, terbukti efektif. Furuno
pun diundang untuk berbagi ilmu secara langsung.
TRIP B | GUARDIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar